Sabtu, 06 Juni 2020
Minggu, 31 Mei 2020
Perbedaan Pendekatan, Metode,Strategi,teknik,taktik dan Model Pembelajaran
Apa yang anda pikirkan tentang model pembelajaran? Apapula yang anda
pikirkan tentang metode pembelajaran? Menjenuhkan dan membosankan.
Itulah yang seringkali saya alami, apakah anda juga demikian? Semoga
tidak karena saya yakin anda lebih tahu dan paham tentang semua itu,
akan tetapi saya tetap ingin mengulasnya, hitung-hitung sedang merekam
sebuah ilmu tentang pembelajaran.
Proses pembelajaran pada intinya mencakup lima unsur pendekatan,
strategi, metode, teknik, taktik dan model. Apakah keenamnya memiliki
arti yang sama? Apakah keenamnya adalah suatu tindakan yang sama? Secara
umum apakah keenamnya adalah sama? Apakah perbedaannya hanyalah kata?
Tentunya tidak!
Keenam unsur di atas adalah hal yang berbeda, mari kita simak pengertiannya berikut:
- Pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu
- Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Kemp (Wina Senjaya, 2008)), atau lebih singkatnya J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutnya sebagai perencanaan.
- Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. misalnya melalui ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi, laboratorium, pengalaman lapangan, brainstorming, debat, simposium, dan sebagainya.
- Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
- Taktik pembelajaran adalah gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual.
- Model pembelajaran adalah merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Jadi berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran adalah cara kita mengajar sedangkan model pembelajaran
adalah rangkaian semua unsur mulai dari pendekatan, strategi, metode,
teknik dan taktik pembelajaran.
Sederhananya, metode pembelajaran adalah bagian dari isi pembelajaran
sedangkan model pembelajaran adalah kulitnya atau selimutnya
pembelajaran, yang membungkus semua unsur dalam pembelajaran. Itulah
yang saya pahami tentang model dan metode pembelajaran
Pembelajaran Project Approach
Pembelajaran “Project Approach” (pendekatan proyek) merupakan model
pendekatan pembelajaran yang dinamis serta bersifat fleksibel yang
sangat membantu anak memahami berbagai pengetahuan secara logis, nyata,
dan aktif.
Pendekatan proyek memberikan kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi
dan menemukan sendiri setiap pengetahuan secara nyata karena dikemas
melalui kegiatan yang aktif dalam tema yang saling berkaitan satu dengan
yang lain.
Penyusunan suatu proyek pada dasarnya merupakan kegiatan merencanakan
suatu pemecahan masalah pada berbagai aspek pembelajaran yang
memungkinkan anak melakukan berbagai bentuk kegiatan mempelajari,
mencatat, membuat, mengamati, menyelidiki, meninjau, mengumpulkan,
menyimpulkan, dan menyampaikan sebagai temuan yang dilakukan anak–anak
dalam memahami berbagai pengetahuan.
Henninger (2013:82) menyatakan bahwa proyek dapat didefinisikan sebagai
studi yang mendalam pada suatu topik yangmenarik bagi sekelompok anak
anak.Essa (2011:150) menyatakan bahwa pendekatan proyek memungkinkan
anak-anak, biasanya dalam kelompok-kelompok kecil, untuk mengeksplorasi
konsep atau topik secara mendalam.
Dengan demikian, dari paparan ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
pendekatan proyek adalah studi yang mendalam pada satu topik. Clark
dalam penelitiannya menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran pendekatan
proyek membutuhkan perencanaan yang matang. Menerapkan pembelajaran
proyek dalam kurikulum, membantu perkembangan intelektual anak dengan
meningkatkan pemikiran mereka melalui observasi dan investigasi terhadap
aspek–aspek yang terpilih dari pengalaman dan lingkungan.
Pembelajaran pendekatan proyek tidak memiliki struktur dan sangatlah
kompleks, tetapi memiliki bingkai kerja yang fleksibel atau tidak kaku
dalam proses belajar mengajar. Ketika guru dapat meng-implikasikan
pembelajaran pendekatan proyek dengan baik, maka pembelajaran pendekatan
proyek akan dapat meningkatkan kemampuan anak dan menghasilkan
pekerjaan yang berkualitas tinggi. Salah satu kunci dari pembelajaran
pendekatan proyek adalah pembelajaran yang difokuskan untuk menemukan
jawaban atas pertanyaan tentang topik yang diangkat.
Proses penemuan jawaban tersebut melibatkan keaktifan anak serta guru
yang dapat saling bekerjasama tanpa adanya dominansi tertentu. Tujuan
dari pembelajaran pendekatan proyek untuk mempelajari lebih dalam
tentang sebuah topik, bukan sekedar mencari dan menemukan jawaban yang
benar dari pertanyaan yang diberikan guru.
Berdasarkan uraian di atas dapat dideskripsikan bahwa pembelajaran
pendekatan proyek merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang
dinamis serta bersifat fleksibel yang sangat membantu anak dalam
memahami berbagai pengetahuan secara logis, nyata, dan aktif. Penyusunan
suatu proyek pada dasarnya adalah merencanakan suatu pemecahan masalah
pada berbagai bidang pengembangan yang memungkinkan anak melakukan
berbagai bentuk kegiatan mempelajari, mencatat, membuat, mengamati,
menyelidiki, meninjau, mengumpulkan, menyimpulkan, dan menyampaikan
berbagai temuan yang dilakukan anak dalam memahami berbagai pengetahuan.
Tugas Utama Guru dalam Pembelajaran
Dalam undang-undang guru dan
dosen, ada tujuh tugas utama guru. Ketujuh tugas tersebut adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Apa saja maksud dari ketujuh
tugas utama guru tersebut?
1. Mendidik
Mendidik adalah mengajak, memotivasi, mendukung, membantu dan
menginspirasi orang lain untuk melakukan tindakan
positif yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau lingkungan. Mendidik lebih
menitikberatkan pada kebiasaan dan keteladanan.
2. Mengajar
Mengajar adalah suatu
tindakan yang dilakukan oleh guru untuk membantu atau memudahkan siswa melakukan kegiatan belajar. Prosesnya
dilakukan dengan memberikan contoh kepada siswa atau mempraktikkan keterampilan
tertentu atau menerapkan konsep yang diberikan kepada siswa agar menjadi
kecakapan yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Membimbing
Suatu proses
yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan bahan ajar untuk mentransfer ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni dengan pendekatan tertentu yang sesuai dengan
karakter siswa. Membimbing juga dimaksudkan untuk membantu siswa agar menemukan
potensi dan kapasitasnya, menemukan bakat dan minat yang dimilikinya sehingga sesuai
dengan masa perkembangan dan pertumbuhannya.
4. Mengarahkan
Mengarahkan
adalah suatu kegiatan yang dilakukan guru kepada peserta didik agar dapat
mengikuti apa yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai.
Mengarahkan bukan berarti memaksa, kebebasan peserta didik tetap dihormati dengan
tujuan agar tumbuh kreativitas dan inisiatif peserta didik secara mandiri.
5. Melatih
Menurut Sarief (2008), melatih pada hakekatnya adalah suatu proses kegiatan untuk membantu
orang lain (atlet) mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam usahanya
mencapai tujuan tertentu. Dalam dunia pendidikan tugas guru adalah
melatih siswa terhadap fisik, mental, emosi dan keterampilan atau bakat.
6. Menilai
Menurut (BSNP 2007: 9),
penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan.
Tugas guru adalah menilai
siswa pada aspek keterampilan, sikap dan pengetahuan. Tujuannya untuk mengukur
sejauhmana kompetensi siswa setelah proses belajar mengajar selesai
dilaksanakan.
7. Mengevaluasi
Mengevaluasi dapat dimaknai
sebagai suatu proses
yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana
tujuan program telah tercapai (Gronlund, 1985, dalam Djaali dan Pudji M).
Evaluasi ditujukan untuk mendapatkan data dan informasi yang dijadikan dasar
untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa,
serta keefektifan pengajaran guru. Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan
pengukuran dan penilaian. Perangkat KBM Informatika Kelas VIII
BERIKUT ADALAH
PERANGKAT PEMBELAJARAN iNFORMATIKA kELAS VIII
Silahkan di lihat Perangkat pembelajaran Informatika di bawah
Jika berminat silahkan download pada Link dibawah file ini
selamat mengunduh
semoga bermanfaat
PERANGKAT KBM INFORMATIKA KELAS 8